05/01/2014 - 06/01/2014 ~ Losnito NEWS | SMP-SMA LOKON

Dibuka Siswa Baru SMP-SMA Lokon 2023-2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP-SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon TA. 2023-2024 TELAH DIBUKA

Graduation SMP Lokon 2022

Acara penamatan dimulai dengan Ekaristi Syukur di Gereja Lokon hanya beberapa meter dari Sporthall.

Graduation SMA Lokon 2022

Selasa pagi itu (10/5), acara penamatan (graduation) para siswa SMA Lokon Angkatan 18 meriah.

TIFF 2022 Marching Band Lokon Viral di Tiktok

Marching Band Lokon selalu tampil di setiap gelaran Tournament of Flowers (ToF) yang diselenggarkan oleh Pemkot Tomohon.

Walikota Tomohon Puji Alvin peraih Perak FLS2N

Dalam Instagram @officialcarollsenduk, Walikota Tomohon, Caroll Senduk memberikan pujian kepada Alvin Johny Dapa, Peraih Gitar Solo FLS2N

26 Mei 2014

Graduation SMA/SMP Lokon 2014


Penamatan 111 siswa SMA Lokon St. Nikolaus 2014 Angkatan X


Tomohon, LOSNITO Campus - Graduation atau acara penamatan tahun 2014  berbeda dengan tahun sebelumnya. Bukan hanya 111 siswa SMA Lokon yang akan mengikuti penamatan, tetapi 38 siswa SMP Lokon untuk pertama kali ikut dalam acara Graduation.

Sejak jam 7 pagi, para siswa yang akan mengikuti graduation sudah berdtangan di lobby sekolah. Siswa SMA berpakaian seperti tahun lalu. Untuk cowok menggunakan setelan jas gelap, sedangkan cewek kebaya kuning keemasan. Bunga dada ditempelkan pada setiap siswa yang akan tamat dari SMA.

Sementara itu, kostum siswa SMP menggunakan kebaya warna pink dan cowoknya berpakaian jas dan berdasi merah semua. Tak ada bunga dada dipasangkan untuk siswa SMP.


Penamatan 38 siswa SMP Lokon St. Nikolaus, Angkatan I
Tepat pukul 8, prosesi dari lobby menuju ke spothall dimulai. Marching Band mengiringi pprosesi dengan menampilkan lagu-lagu andalannya yang sama seperti saat ikut pawai Hardiknas yang lalu. Setelah MB, berturut-turut siswa yang didampingi oleh orang tua atau walinya. Di belakang mereka pimpinan yayasan, kepala sekolah dan para guru serta tamu undangan.

Setibanya di sport hall, rombongan disambut oleh para siswa adik kelas yang sudah lebih dahulu berada di sporthall. Cuaca cerah saat rombongan berjalan dari lobby ke lokasi pertemuan. Kemeriahan prosesi sangat dibantu oleh suara marching band.

Acara graduation telah disusun oleh panitia dengan rapi. Sambutan dari Pak Ronald Korompis, Ketua YPL, Kepsek SMP, Prof. Dr. Mezak Ratag, APU, Kepsek SMA, Dr. Max Imbang, perwakilan siswa SMP, perwakilan siswa SMA, Kadis Diknas Tomohon, perwakilan orang tua SMP-SMA, dan pemberian penghargaan kepada karyawan terbaik dan karyawan yang sudah 10 tahun bekerja.

"Pengalaman suka duka hidup selama tiga tahun di SMP dan asrama memberi pelajaran yang berguna terutama dalam menjalin persahabatan, pertemanan, dan hidup berasrama. Ini memberikan nilai hidup tersendiri yang tak akan terlupakan. Demikian juga interaksi dengan guru, pamong dan karyawan juga menambah pada sebuah nilai bahwa kita ada karena kamu ada" tegas Matteuw Tinggian, mantan ketua OSIS SMP sekaligus perwakilan siswa SMP yang ditamatkan.


Salah satu siswa asal Papua
"Kurikulum berbasis kehidupan dengan menekankan bukan hanya pada intelektualitas saja tetapi etika moral yang diterapkan di SMA Lokon, terus terang membawa nuansa lain selama berada di sekolah dan asrama. Yang jelas, keberhasilan hidup bukan hanya dari pandainya seorang tetapi bagaimana siswa juga berkarakter baik.Hal lain yang membuat kami senang adalah kami bisa mendengarkan kesaksian-kesaksian dari tokoh-tokoh nasional maupun luar negeri yang datang ke sekolah untuk mensharingkan keberhasilannya" ujar Gumansalangi, mantan Ketua OSIS, dalam sambutannya mewakili siswa.

"Hendaknya siswa setelah tamat dari Lokon tetap memiliki ketekunan, kerendahan hati, takut pada Tuhan. Jadi jangan hanya berpikir soal intelektual saja tetapi perlu memperhatikan karakter juga" tegas pak Ronlad dalam sambutannya.

Acara graduation kali ini dimeriahkan dengan koor dari siswa sma, penampilan dari guru-guru siswa smp, guru-guru dan kolintang dari siswa SMA. Puncak acara penamatan ditandai dengan penyerahan kenang-kenangan dari kepsek SMP-SMA dan Pak Ronald kepada setiap siswa yang tamat dari SMA dan SMP. (***)



16 Mei 2014

Akreditasi SMA Lokon



Rabu pagi langit tampak cerah. Di lobby seperangkat alat musik bambu telah terpasang menghadap pintu masuk lobby SMA. Ada apa ya pagi ini? Lalu penulis bertanya kepada salah satu rekan guru yang sedang berdiri mengawasi para siswa pemain kolintang.

"Hari ini sekolah akan diakreditasi oleh BAN (Badan Akreditasi Nasional) dan para asesor sebentar lagi akan adatang" jawab pak Agnito, wakasek pengembang teknologi dan inovasi pembelajaran yang tampak sibuk ke sana ke mari.

Penulis lega dapan info itu. Karenanya penulis ikut menunggu kedatangan para tamu yang katanya mereka datang dari berbagai wilayah Indonesia Timur.

Pukul 07.30 rombongan asesor BAN datang, grup kolintang Losnito menyambut para tamu dengan lagu berjudul "Sumikola" (akan pergi ke srkolah) dan "Saule dari Ambon" dengan lincahnya. Para tamu berhenti sejenak di lobby menikmati penampilan kolintang Losnito. Tepuk tangan terdengar begitu kolintang berhenti menuntaskan lagu.

Sambutan demi sambutan berlangsung di lobby. Ucapan terima kasih dari Kepsek Max Imbang kepada asesor menjadi sambutan resmi pihak sekolah. Kemudian Kepsek mengajak para tamu untuk "sight seeing" kampus Losnito di plaza sambil memberikan informasi tentang ruang kelas, laboratorium, observatori, perpustakaan dan jumlah siswa. Saat ini kelas XII setelah Ujian Nasional, mereka tidak berada di asrama dan diberi kesempatan untuk mempersiapkan pendaftaran studi lanjut ke perguruan tinggi.

Pertemuan teknis dengan asesor dilaksanakan di ruang lobby lantai atas. Selanjutnya para asesor melaksanakan akreditasi yang terbagi dalama bagian pengelolaan, administrasi, dan sarpras. 

"Mereka bertanya sangat detil, termasuk kapasitas seorang guru dan tenaga kependidikan. Bukti-bukti sertfikat pun tak luput ditanyakan. Sebagai contoh, pustakawan perlu mengikuti pelatihan untuk menunjukkan kapasitasnya" ujar Ipet. 

"Tapi SMA Lokon mendapat penilaian baik. Bahkan yang dulu dinilai B karena bisa menunjukkan bukti-bukti akhirnya mendapat penilaian A dari asesor" lanjut Wakasek Adminitrasi dan Umum.

Para tamu berkeliling kampus hingga masuk ke asrama dan sporthall. Secara umum fasilitas sekolah dianggap lebih dari cukup. 



07 Mei 2014

Dahlan Iskan: Siswa Harus Pintar Tapi Berkarakter


Dahlan Iskan Akrab Dengan Siswa

Tomohon, LOSNITO Campus -Siapa yang tidak kenal Dahlan Iskan? Pria kelahiran Magetan Jawa Timur 62 tahun ini namanya makin melejit seiring dengan keikutsertaannya dalam konvensi Capres Partai berlambang tiga berlian. Lembaga survei pun ikut andil memposisikan Dahlan Iskan di nomor atas elektabiltas Capres.

Di sekolah, Ronald, ketua umum YPL dan Kepala Sekolah memberikan sambutan sebelum Pak Dahlan menyampaikan ceramah umum “Etos Kerja Pendidikan dengan tema Kerja, Kerja dan Kerja".

Tiba saatnya, Pak Dahlan Iskan berdiri sambil memegang mikropon untuk ceramah umum, yaitu memberikan kesaksian hidup tentang hidup yang berhasil. Terlebih dahulu, memuji sekolah yang ramah lingkungan dan sekolah berasrama yang siswanya berasal dari 16 propinsi di Indonesia.
Lalu, dengan suara tegas Dahlan Iskan bertanya kepada para siswa, "Mengapa anda perlu bersekolah di sekolah yang mutunya bagus?" Hadirin terdiam sejenak. "Yang angkat tangan akan mendapat bonus" lanjutnya.

Dua orang siswa maju ke depan. Reynald Baggi siswa kelas XI IPA asal Kotamobagu, menjawab bahwa saya ingin mendapatkan pendidikan yang bagus dan pengalaman-pengalaman lebih dari pendidikan yang menjaga kualitas.  Sedangkan siswi SMP, Natalia asal Bitung, beralasan ingin menjadi orang yang berguna dan sukses di masa depan.

Lalu Pak Dahlan Iskan menanggapi  jawaban dua siswa itu. “Sepuluh tahun lagi Indonesia akan menjadi negara terbesar ke enam di dunia. Sepuluh tahun ke depan, anda umurnya berapa?” Baggy menjawab,   27 tahun dan Natalia menjawab, 23 tahun.  “Coba bayangkan dan rasakan pada usia 27 dan 23 itu, Indonesia adalah negara terbesar ke 6 di dunia” pinta Dahlan Iskan kepada dua siswa itu.

“Pada usia 23 tahun, saya belum bisa beli sepatu baru. Usia 27 tahun, saya kawin dengan seorang guru SD berasal asal Samarinda. Istri saya, kalau mengajar harus menempuh perjalanan dua hari dua malam menyusuri Sungai Mahakam. Saat itu, kami kontrak rumah di pinggir sungai. Di dalam rumah, ada lubang. Kalau pasang kami mandi tanpa menimba. Kalau surut, kami harus menimba air. Itulah kondisi kami saat usia 27 tahun” cerita Dahlan Iskan ketika masih tinggal di Samarinda.


Gaya Ceramah Dahlan Iskan Di hadapan Civitas Academica Losnito
Jadi, alangkah sangat bedanya suasana saat saya dan anda pada usia 27 tahun. Untung anda sekolah di sekolah yang baik. Mencari anak pintar itu, mudah. Sekarang sekolah yang berkualitas juga banyak. Yang dibutuhkan sekarang ini adalah anak yang pintar tapi berkarakter yaitu punya kepribadian kuat dan cocok untuk hidup di negara yang nantinya sudah maju. Pengalaman berasrama, mendapatkan Bapak/Ibu asuh, dengan disiplin dan tata tertib yang memadai dalam belajar dan hidup bersama, sangatlah menguntungkan buat anda khususnya ketika menghadapi Indonesia menjadi negara terbesar ke enam di dunia.

Billy Wongkar, Ketua OSIS,bertanya “ Apa bedanya sukses dari bawah dan sukses karena keluarganya sudah sukses? Mendengar pertanyaan Billy, Pak Dahlan geleng-geleng kepala dan tidak mengira mendapat pertanyaan sulit seperti ini dari seorang anak SMA.

Karena sulit, lalu pak Ronald diminta untuk menjawab. Pak Ronald menjawab dengan cerita tentang nyamuk dan lalat di rumah orang kaya. Di Kebayoran baru, selokan yang menjadi sumber nyamuk dan lalat sudah ditutup. Tapi, tetap saja bau comberan itu tercium siapa saja. Bahkan, nyamuk menggigit siapa saja tak peduli kaya miskin hingga sakit.

Makna cerita ini adalah satu kebersihan yang baik tidak cukup dengan membersihkan rumah. Satu kebersihan rumah tidak cukup dengan membersihkan badan. Jadi, pendidikan karakter mengajarkan agar setiap orang yang berhasil atau sukses , harus punya peduli terhadap lingkungan yang bersih dan dan peduli kepada orang miskin.

Sedangkan pak Dahlan bercerita tentang anaknya Azrul Ananda yang sudah kerja keras hingga berhasil, tapi yang dapat nama bapaknya. Itulah resiko anak yang bapaknya sukses. Tapi kalau anaknya tidak sukses yang susah bapaknya karena anaknya yang menghancurkan bapaknya. Yang penting, orang harus bisa sukses baik dari atas, atau dari bawah, kunci Pak Dahlan.

Selanjutnya Andre, siswa kelas XI, asal Tomohon, bertanya, “Mengapa mata pelajaran di sekolah banyak, padahal pelajaran itu nantinya tak semua ada gunanya bagi masa depan. Hanya untuk mencari nilai saja supaya naik kelas atau lulus”.

“Sewaktu saya sekolah, jumlah mata pelajaran ada 27. Semua dipelajari dan ada nilainya.  Ini beda di Amerika. Di sana, mata pelajarannya sedikit tapi mendalam. Untuk apa belajar itu itu yang tak ada artinya bagi kehidupan" kenang Pak Dahlan saat sekolah dulu.

"Kurikulum 2013 sudah menyederhanakan beban banyaknya mata pelajaran. Dan kurikulum 2013 sudah merumuskan kegelisahan anak didik tentang banyaknya mata pelajaran yang harus dipelajari. Sementara pendidikan karakter terabaikan” ujar Pak Dahlan mengapresiasi Kurikulum 2013.


Marching Band: Antar Dahlan Iskan ke Sporthall
“Sayang sekali, belum semua sekolah menjalankan kurikulum 2013. Yang saya tahu, guru-gurunya memang  tidak siap dan disiapkan untuk itu. Para guru sudah terbiasa menggunakan cara-cara pembelajaran seperti kurikulum dulu” keluh Pak Dahlan. Tampak hadirin sejenak hening dan berharap apa solusi Pak Dahlan soal banyaknya mata pelajaran.

 "Menjadi guru sekarang dan yang akan datang, akan lebih sulit karena guru wajib menjiwai dan tahu secara persis kondisi kejiwaan setiap siswa. Guru tidak lagi menilai perkembangan belajar siswa dengan angka-angka seperti yang ada di rapot. Tetapi guru akan memberikan nilai dengan kalimat yang menjelaskan sejauh mana anak didik sudah menguasai pelajaran" tegas pak Dahlan.

 “Ingat anda harus bersekolah untuk pintar tapi memiliki karakter yang kuat. Dan jangan lupa sepuluh tahun mendatang anda menghadapi Indonesia menjadi negara maju ke 6 di dunia” nasehat Dahlan Iskan sebelum mengakhiri ceramahnya tentang Etos Pendidikan di jaman ini.

Dahlan Iskan Dicecar Siswa Soal Freeport


Billy Wongkar, Ketua OSIS, menyerahkan Cendera Mata ke Bp. Dahlan Iskan
Tomohon, LOSNITO Campus - Kunjungan Dahlan Iskan, Menteri BUMN RI, ke Kampus Losnito Tomohon, Sulawesi Utara disambut meriah oleh para siswa, guru, karyawan dan pimpinan Yayasan.

Sabtu pagi (3/5), pukul 09. 45 wita sebuah mobil Alphard putih memasuki pintu gerbang kampus dan berhenti tak jauh dari Lobby sekolah. Pintu mobil segera terbuka. Dari pintu sopir, keluarlah lelaki paruh baya mengenakan baju putih, bercelana gelap dan bersepatu olah raga.Ternyata Dahlan Iskan menyopir sendiri Alphard menuju ke Lokon.

Setelah turun dari mobilnya, lelaki berkacamata itu langsung menyalami dua siswa penerima tamu. Yang pertama kali disalami adalah siswa bernama Jeremy yang baru saja dinobatkan sebagai Putra Tomohon 2014 dan Ayleen, siswi Lokon yang menyandang Wakil Putri Tomohon 2014.

Selanjutnya, lelaki paruh baya yang bergerak energik itu, menyodorkan tangannya dan bersalaman siapa saja yang ia jumpai sebelum disambut oleh Kepsek Lokon, Bp. Max Imbang.Dahlan Iskan, Ronald Korompis, Kepsek, Kapolres Tomohon, didampingi Ibu Nafsiah Sabri (istri Dahlan Iskan), Mary Wewengkang (Istri Ronald K) berjalan kaki menuju ke tempat pertemuan.

MB Losnito: Antar Rombongan Dahlan Iskan, Menteri BUMN ke Sporthall


Sementara itu, marching band Losnito memainkan alat musiknya untuk mengantar rombongan Dahlan Iskan berjalan kaki menuju ke sporthall.

Dahlan Iskan memberikan ceramah umum di hadapan sekitar 600 hadirin yang terdiri para siswa SMP-SMA Lokon, para guru, karyawan dan pimpinan Yayasan, dengan model tanya jawab.

"Saya tidak akan memberikan ceramah seperti kuliah umum. Tapi, silahkan anda bertanya apa saja kepada saya" kilah Dahlan.

Empat siswa SMA maju ke depan mendekati tempat pembicara berdiri. Dari ke empat siswa, dua di antaranya adalah siswa Papua yang berasal dari Nabire dan Timika. Mereka inilah yang mencecar Menteri BUMN dengan pertanyaan-pertanyaan soal keberadaan PT. Freeport di tanah Papua.

 
Aholiab Mote, Tanya Soal Freeport ke Dahlan Iskan

Aholiab Mote, Siswa asal Nabire, Papua

Sebelum bertanya, Aholiab Mote, siswa kelas XI IPA Lokon asal Nabire mengutarakan pandangannya bahwa sejak 1969, Freeport telah melakukan pertambangan di tanah Papua. Namun setelah 44 tahun, hanya sekitar satu persen dari hasil tambang Freeport, yang diserahkan ke pemerintah Indonesia dan masyarakat pemilik tanah adat.

"Karena itu, saya ingin bertanya, jika kelak bapak terpilih menjadi presiden RI, apa yang bapak lakukan dengan pembagian hasil bagi masyarakat Papua?" tanya Aholiab Madubi Mote.

"Ini memang menjadi masalah besar. Anda memang betul. Sejak jaman pak Harto, pemerintah Indonesia terikat dengan kontrak. Dan kontrak itu harus dipegang. Kalau dilanggar, kita akan dikucilkan oleh dunia. Tapi kita juga tidak mau seperti itu terus" lanjut pak Menteri.

Kemudian dijelaskan oleh Dahlan Iskan bahwa untuk mengatasi masalah itu, bersama-sama menteri perdagangan, keuangan, perindustrian, dan pertambangan setahun yang lalu, berlaku 1 Januari sudah mengambil keputusan untuk melarang perusahaan untuk mengekspor bahan material mentah. Melarang ekspor tanah dan air Indonesia, termasuk Papua. Akibatnya sampai sekarang perusahaan itu marah besar terhadap kita. Indonesia minta supaya Freeport membangun pabrik pengolahan tambang di Indonesia dengan tenaga kerjanya orang Indonesia. Dan ini, nilai tambahnya akan besar.

"Sepanjang saya masih menjadi menteri, saya tidak akan mundur terhadap tekanan terhadap larangan itu, kecuali pemerintah yang baru nanti mengganti dengan peraturan baru" tegas Dahlan Iskan.

 
Maria, Tanya Soal Kurang Listrik dan Guru di Kamoro
Maria Getrulda Betteyop, siswi Matrikulasi asal Kamoro, Timika

Pertanyaan Maria Getrulda Betteyop siswi Matrikulasi asal Timika berikutnya ada dua hal. Yang pertama, mengapa di tempat asalnya Kamoro, Timika hingga kini kurang listrik dan kurang guru sehingga kami tidak bisa belajar dengan baik seperti di sekolah ini, karena tak ada lampu dan guru yang mengajar.

Yang kedua, sebagai Menteri BUMN apa yang dilakukan bapak untuk tanah Papua agar kami merasakan sejahtera?

"Saya sudah menjelajah semua tempat di Papua tiga tahun lalu. Dan setahun lalu saya sudah mencanangkan untuk pembangkit tenaga listrik di Timika, tapi mendapat kendala karena tanahnya sengketa. Tapi sekarang sudah beres. Setahun lagi sudah akan dibangun. Di sungai Wamena, juga akan dibangun pembangkit tenaga listrik yang sangat besar. Kapasitasnya bisa mengaliri listrik untuk 6 kabupaten. Semoga pembangunan ini segera selesai dan cepat beroperasi" janji Dahlan Iskan kepada siswa Papua. Sontak, janji Dahlan iskan disambut tepuk tangan meriah oleh hadirin.

"Soal kekurangan guru, saya hanya berharap semoga anda cepat selesai sekolahnya dan pulang kampung jadi guru. Mau pulang kampung atau kawin dengan orang Manado?" Dahlan balas tanya pada siswi asal Timika.


Suasana Ceramah Umum Dahlan Iskan
Yang ditanya hanya tertawa sambil mengatakan bahwa ia akan pulang kampung. Sementara hadirin tampak begitu senang dengan jawaban-jawaban Dahlan Iskan yang menjanjikan perbaikan-perbaikan infrastruktur demi majunya masyarakat Papua.

Kemudian Dahlan Iskan menutup ceramah di hadapan 600 hadirin dengan mengajak berjoget  ala Chicken Dance. Semua hadirin ikut gerakan ritmis joget pak Dahlan Iskan yang didampingi istrinya Nafsiah Sabri.

Tak terasa dua jam lebih sudah berlalu. Ini mungkin karena model ceramahnya, menggunakan model tanya jawab sehingga tak sempat membuat mengantuk hadirin seperti ceramah-ceramah yang sering terjadi.

Selamat jalan Pak Dahlan Iskan, semoga berhasil menjadi presiden RI, yang peduli terhadap tanah air dan kesejahteraan rakyat, khususnya msyarakat adat Papua.